Senin, 06 Juni 2011

Tersenyum untuk menyambutnya

Maafkan aku Tuhan…
Itulah yang bisa kuucapkan, sebuah permintaan yang muncul dari hati. Mengingat tentang adanya kematian, entah kapan kita kan kembali kepada Tuhan yang menentukan awal dan akhir kehidupan, begitu amat panjang ketika kita berpikir tentang perjalanan hidup.

Yach… tentunya perjalanan yang mengandung banyak cerita, ada kesedihan, kebahagiaan, tertawa, menangis dan rasa syukur akan kenikmatan hidup ini, itulah hidup, yang memamng pernah kita rasakan, entah kapan ada kata akhir dari cerita hidup?
Mungkin banyak manusia yang berkata, kalau hidup akan berakhir ketika kita bertemu dengan kematian, ada juga yang bilang kalau hidup akan berakhir ketika hidup kita tidak bermanfaat bagi diri sendiri ataupun orang lain,
Ya, itulah pendapat manusia, masih banyak pemaknaan tentang akhir dari hidup.

Banyak manusia yang punya cerita hidup yang isinya hanya kesedihan, mengeluh, rasa ingin puas akan kehidupan dan bahagia akan cerita hidupnya, walau realita sebenarnya dari cerita hidupnya penuh dengan kesulitan, kegagalan, kesedihan dan masih banyak lagi. Mereka hanya ingin membuat hidup lebih baik dan berterima kasih pada Tuhan tentang semua yang telah diberikan dalam hidupnya, mungkin orang seperti inilah yang sering disebut dengan manusia sempurna, namun kesempurnaan hanyalah milik Tuhan yang menciptakan dan mereka hanya ingin memberikan yang terbaik dalam hidupnya. Entah kenapa? Orang yang seperti ini rindu untuk pulang karena menginginkan pulang yang sesungguhnya pulang, yaitu pulang akan kerinduan Tuhan yang amat dalam, namun kadang kesedihan yang amat dalam pula juga dirasakan, karena merasa telah banyak kesalahan-kesalahan dalam hidup, bukan mengharapkan surga ataupun neraka tapi kerinduan akan Tuhan amatlah lebih untuk pulang kesana, hanya tersenyum dan bahagia menyambut kematian yang akan datang.











Semoga Tuhan memberkati,
Maafkanlah kesalahan-kesalahan kami Tuhan.


St. Cikini
11 Mei 2011
--Warung kopi--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar