Minggu, 08 September 2013

We are Product



Dari perbincangan kecil di dekat warung kopi dengan seseorang yang belum dikenal. Dimulai dari senyum dan sapa menghasilkan obrolan yang melekat dalam pikiran. Teringat tentang pesannya yang berisi “awak’e dewe iku produk mas, pie carane awak’e iso laku karo dipercoyo mbek wong akeh, iku sing gowo awak’e dewe iso kanggo gawe perusahaan karo masyarakat” (Diri kita adalah sebuah produk, bagaimana caranya diri kita laku dan dipercaya oleh orang banyak, hal itu yang membuat diri kita terpakai untuk perusahaan dan masyarakat). Pesan yang singkat dan sederhana, namun memiliki arti yang sangat baik saat kita merenungkannya.

Manusia memang dilahirkan untuk menjadi makhluq yang berguna dan bermanfaat bagi sesama. Disaat kita dalam kandungan, orang tua telah mempersiapkan akan semua kebutuhan dan keperluan kita saat nanti dilahirkan. Dimulai dari susu, makanan, pakaian dan lain-lain, sampai kebutuhan belajar di sekolah pun dipersiapkan sampai dengan kita meraih cita-cita yang diinginkan, dimana mereka ingin selalu memberikan yang terbaik. Sama halnya dengan sebuah perusahaan yang menciptakan produk, dimulai dari perencanaan, pembuatan konsep dan sampai dengan proses implementasi menjadi produk berkualitas yang siap dijual dan laku di pasaran.

Berbeda memang antara diri kita dengan sebuah produk, namun ada kesamaan tujuan antara kita dan produk, yaitu sama-sama dapat berguna dan bermanfaat. Perusahaan menginginkan produknya selalu laku dan dapat dipercaya oleh konsumennya, hingga perusahaan melakukan inovasi dan pengembangan terus menerus. Bagaimana dengan diri kita, Apakah kita laku, berguna dan dapat dipercaya. Pertanyaan yang mendorong untuk instropeksi diri, bagaimana kita membawa diri untuk melakukan perbaikan-perbaikan serta membangun kepercayaan kepada orang lain.

Pernahkah tersadar saat kita masuk ke dalam mini market dan langsung melihat sebuah produk yang letaknya paling depan. Perusahaan berani membayar dan bekerja sama dengan mini market tersebut agar produknya diletakkan di paling depan. Hal ini adalah cara perusahaan memasarkan produknya untuk laku dan dibeli oleh banyak konsumen. Kembali dengan diri kita, bagaimana cara memasarkan diri kita agar diketahui dan dipercaya untuk melakukan tugas atau memegang sebuah jabatan?

So, Anda sendiri yang bisa menjawabnya :)
Good Luck dan Sukses Selalu.

Your plan is Your Implementation



Akhir dari sebuah tahun biasanya banyak orang akan melakukan evaluasi besar-besaran pada sebuah organisasi, perusahaan atau terhadap diri mereka sendiri. Melihat hasil dari apa yang telah diusahakan dan apa yang telah dicapai, apakah sesuai dengan target atau visi yang telah ditetapkan dari tahun ke tahun. Seperti perusahaan yang bergerak di bidang penjualan, mereka dikejar oleh sebuah laporan akhir tahun yang akan siap untuk dipersentasikan dengan rasio penjualan sebelumnya. Apakah perusahaan tersebut mengalami surplus atau defisit dalam satuan periode waktu. Hal ini yang membuat banyak kalangan dari pemimpin perusahaan melakukan evaluasi terhadap aktivitas manajemennya kembali, baik dari tahap perencanaan hingga tahap evaluasi. Menganut dari teori manajemen, dimana tahap perencanaan adalah tahap terpenting yang sangat berpengaruh terhadap tahap selanjutnya.  Keberhasilan dari perusahaan dalam mencapai target bukan hanya terletak pada sumber daya yang dimiliki, melainkan menggabungkan keseimbangan antara sumber daya dan aktivitas manajemen yang telah ditetapkan, serta sikap keluwesan perusahaan dalam menghadapi sesuatu.

Bagaimana dengan perencanaan dengan diri sendiri yang lebih mudah dibentuk dengan pikiran dan keinginan yang kita miliki, dibandingkan dengan perencanaan terhadap perusahaan atau organisasi yang bergantung kepada keputusan para manajer dan pengaruh kondisi luar.

Banyak dari kita yang sudah memulai membuat perencanaan, mulai dari bangun pagi atau waktu yang lama sebelumnya. Rencana adalah kegiatan menentukan langkah-langkah dalam mencapai sebuah tujuan, tanpa rencana kegiatan yang dilakukan akan tanpa arah dan tidak jelas. Seperti saat bangun pagi kita sudah siap dengan apa yang harus dilakukan hari ini dengan runtutan aktivitas, pergi ke kantor, berangkat untuk kuliah atau menepati janji dengan klien untuk bertemu, dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Hal tersebut adalah contoh kecil perencanaan dalam waktu yang singkat (sehari). Bagaimana dengan perencanaan jangka panjang kita yang membutuhkan sebuah keputusan atau modal (sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan atau mencapai sebuah tujuan). Seperti contoh rencana pada tahun yang baru untuk berhenti kerja dan mencari pekerjaan yang lebih baik atau rencana untuk mencapai target yang diinginkan dengan berani dan siap untuk lebih keras dalam berusaha.

Untuk mencapai sebuah tujuan memang diperlukan konsisten dan sikap tegas dalam diri sendiri untuk menyikapi rencana yang telah dibuat, baik rencana jangka pendek atau jangka panjang. Implementasi dari rencana yang dilakukan benar-benar pada arah dan jalur yang tepat sehingga tidak adanya waktu yang terbuang sia-sia sehingga tujuan dan target dapat tercapai dengan waktu yang tepat atau mungkin bisa lebih cepat dari yang telah ditentukan.

Hambatan kadang juga menemui saat kita mengimplementasikan rencana yang telah dibuat, namun keadaan fokus dan kemauan yang kuat serta sikap yang tenang dalam menghadapi masalah akan dapat mengalahkan hambatan dan menjadikan kita lebih pandai serta luwes dalam menghadapi hambatan-hambatan yang akan datang apabila menemui kita.

Perencanaan memang dibuat untuk mencapai sebuah tujuan, namun keyakinan dan kemauan serta keberanian dalam mengambil keputusan serta sikap bertanggung jawab dengan apa yang telah kita buat dapat melengkapi tahap perencanaan dalam diri sendiri untuk lebih maksimal dalam menjalankannya.

Good Luck
Success for you.

Sabtu, 15 Juni 2013


Your Job is Not Your Career, kata abang Rene’

Ya. Itu benar. Pekerjaan yang Anda miliki sekarang bukan karir Anda, sebagian banyak orang percaya bahwa pekerjaan yang dilakukannya sekarang adalah karirnya. Your Job is Not Your Career, Job itu milik perusahaan sedangkan karir adalah milik kita sendiri. Pekerjaan yang kita duduki atau tempati sekarang adalah kewenangan perusahaan yang memberikan kesempatan kepada kita untuk melakukan tugas dan tanggung jawab terhadap pencapaian goal perusahaan, sedangkan karir lebih terkait dengan Man (Passions, Motivation, Purpose, Action, Values, Happiness).

Memang saat mendengar kata “karir” kita lebih banyak tertuju dengan pencapaian atau peningkatan dalam pekerjaan dalam sebuah posisi di tempat bekerja. Namun karir tidak terkait dengan pencapaian hal tersebut, melainkan perbaikan dan peningkatan kualitas dalam diri. Dimulai dengan semangat untuk melakukan pekerjaan yang diberikan perusahaan, motivasi yang mendorong untuk bekerja secara optimal, tujuan diri untuk apa sebenarnya kita bekerja dan tindakan nyata dalam membentuk kualitas diri untuk dapat memberikan etos kerja yang baik. Karir juga membentuk Mood kita dalam bekerja, sehingga ada sebagian orang yang bekerja adalah sebuah hal yang menyenangkan atau juga sebagai beban untuk diselesaikan.

Job dan Career memang tidak bisa dipisahkan, kedua hal tersebut saling memenuhi dan saling membutuhkan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Saat Anda memiliki semangat, motivasi, tujuan, tindakan, nilai dan tanggung jawab dalam pekerjaan, sebenarnya Anda sudah memiliki karir Anda sendiri.

“Dimanapun Anda bekerja, disana karir Anda, dan selalu mengikuti Anda”.

Salam.